Suatu hari, Naruto mendapat kiriman bola sepak dari Gaara (lho?) sebagai tanda terima kasih atas bantuan Naruto selama ini. Dengan riang gembira, Naruto langsung menelpon semua temannya untuk berkumpul di suatu lapangan. Di lapangan yang sudah dijanjikan Naruto...
“Naruto mana sih? Kok belum datang?!” omel Kiba.
“Anak itu...! Kalau dia datang, rasakan saja nanti! Shannarooo...!” omel ‘Nurani’ Sakura.
Sejam kemudian, Naruto akhirnya datang dengan membawa bola sepak barunya.
“Haaai! Udah lama nunggu ya?” tanya Naruto dengan polosnya.
“Banget!!” jawab mereka semua bersamaan.
“Kamu kenapa sih, tiba2 manggil kita di tengah siang bolong begini?” tanya Shikamaru. “Ini ‘kan waktunya tidur...”
“Bentar lagi waktunya makan siang lho...” ucap Chouji sambil terus memakan snacknya.
“Haaah?! Tadi kamu udah ditraktir Yakiniku sama Shikamaru ‘kan?!” seru Ino.
“Itu cuma snack... Makan siangku porsinya 5 kali dari porsi Yakiniku yang kumakan tadi...” jawab Chouji.
“Sudahlah... Hei, coba lihat apa yang kudapat dari Gaara!” seru Naruto sambil menunjukkan bola sepaknya.
“Bola.” jawab Shino singkat.
“Trus?” tanya Lee.
“Artinya, kamu mau ngajak kita main bola ‘kan?” tanya Neji.
“Yup! Yang main yang cowok2 aja! Yang cewek jadi cheerleaders.” ucap Naruto.
“Boleh!” jawab semuanya.
“Nggak setuju! Aku ‘kan juga mau main!!” protes Sakura.
“Nanti aja... Kalau ada yang out, kamu baru boleh main kok.” jawab Naruto.
“Hu-uh...”
Ini daftar pembagian timnya...
Tim Merah :
~Naruto
~Neji
~Shino (kiper)
Tim Biru :
~Kiba
~Lee
~Shikamaru (kiper)
Wasit+Narator : Chouji
“Lee-san!! Berjuanglah!!!” seru Sakura.
“Shikamaru!! Kalau kalah, nggak ada ampun lho!!” seru Ino.
“Neji!! Jangan kalah dari Lee ya!!” seru Tenten.
“Um... N-Naruto-kun... Semoga menang ya...” dukung Hinata.
Mereka mengundi tim mana yang pertama menendang bola. Rupanya, tim Biru yang pertama kali dapat bola. Setelah itu, Chouji meniup pluit sebagai tanda pertandingan dimulai.
*PRIIIT*
“Ya, saudara2!! Kita bisa lihat disini! Pertandingan antara tim Merah dengan tim Biru Konoha telah dimulai!! Tim Biru yang pertama mendapat bola langsung memulai serangannya!! Lee berlari ke arah lapangan tim Merah dengan cepat dengan membawa bolanya!!” ucap Chouji sebagai Narator.
“Hiyaaah!! Bersiaplah, tim Meraaah!!” seru Lee dengan semangat.
“Huh! Tak akan kubiarkan!” jawab Neji sambil berusaha menghadang Lee.
“Ooow!! Kita bisa lihat disini! Lee yang tadi membawa bola akhirnya dihadang oleh Neji!! Dan... Bolanya direbut oleh Neji!! Neji segera berlari ke arah pertahanan tim Biru! Dia berhasil melewati Kiba dan sekarang dia sedang berhadapan satu2 dengan kiper tim Biru, Shikamaru!!” seru Chouji bersemangat.
“Hiyaaah!!” Neji menendang bolanya ke arah gawang tim Biru.
Tapi, Shikamaru bisa menangkapnya dengan sempurna.
“Nice catch, Shikamaru!!” seru Ino.
“Sekarang, giliran tim Biru kembali menyerang!! Lee kembali membawa bola ke arah pertahanan tim Merah setelah melewati Neji dan Naruto dengan mudah!!” seru Chouji.
“Oi, Shino!! Coba tangkap ini kalau bisa!!” seru Lee sambil menendang bolanya dengan kuat.
Tapi, karena saking kuatnya tendangan Lee, bola yang ditendang Lee itu sampai2 mengeluarkan api, terbang ke langit, dan menghilang.
“Sepertinya, Lee menggunakan Taijutsunya secara berlebihan di pertandingan ini...” batin Tenten.
“Lee!! Kamu tedang kemana bolanya?!” tanya Naruto.
“Nggak tau.” jawab Lee.
“Tenang... Nanti juga balik kok.” ucap Shino.
“Eh?”
Bola itu terbang mengelilingi bumi dan seperti kata Shino, bola itu akhirnya kembali lagi (kayak iklan ‘Milo’ yang pernah ada di TV^^). Bola itu kembali dari arah yang berlawanan dan terbang tepat di belakang kepala Lee.
*BLETAK*
Bola itu membentur kepala Lee dari belakang dan kemudian Lee pingsan.
“LEEEEE!!!” seru semuanya histeris.
“Tuh ‘kan, bolanya balik lagi...” ucap Shino.
“Chouji, kamu bawa Lee ke Tsunade-baachan dong!” perintah Naruto.
“Okay!!”
Chouji segera menggendong Lee dan melesat ke tempat Tsunade dengan kecepatan yang sangat tinggi.
(Bagaimanakah kelanjutan pertandingan panas antara tim Merah dan tim Biru? Kita liat di chapter berikutnya!)
Chapter 2
Setelah Chouji pergi membawa Lee, mereka kebingungan mencari pemain baru untuk tim Biru.
“Masa’ tim kita cuma jadi 2 orang doang...?” tanya Shikamaru.
“Apa nggak ada pemain cadangan?” tanya Kiba.
“Kalau mau, kalian ambil pemain cewek aja.” ucap Naruto.
“Aku! Aku mau!!” seru Sakura.
“Sakura ya? Ayo, masuk dan bergabung dengan tim kami!” ajak Kiba.
“Yeeey!” seru Sakura sambil berlari masuk ke arah lapangan.
*PRIIIT*
Ino, sebagai pengganti Chouji, meniup peluit tanda pertandingan kembali dimulai. Bola yang sekarang ada di tim Merah dibawa oleh Neji ke arah lapangan tim Biru.
“Tak akan kubiarkan!” seru Sakura sambil menghadang Neji.
“Ukh...!”
Bola bisa direbut Sakura dan Sakura segera berlari ke arah lapangan tim Merah.
“Tembakan jarak jauh, Sakura!! Kau ahli dalam hal itu ‘kan?!” seru Shikamaru.
“Iya!!” jawab Sakura.
Sakura segera mengambil ancang2 untuk menendang bola dari jarak jauh.
“Shannarooo!!!” Sakura menendang bolanya dengan sangat kuat.
“Tiaraaap!!” seru Naruto pada Shino.
Naruto dan Shino langsung tiarap ketika bola yang ditendang Sakura melesat kencang ke arah gawang tim Merah.
*WUUUUUSH*
Bola itu melesat masuk ke dalam gawang. Bahkan sampai merobek jaring gawang karena kekuatan tendangan Sakura yang terlalu over power.
“GOOOL!!!”
“Tim Biru menang!!” seru Sakura.
“What?! Aku kalah dari perempuan...?” ucap Neji.
“Nggak apa2 kalah... Yang penting, nyawa selamat...” batin Naruto yang sangat bersyukur nyawanya tidak hilang karena bola tadi.
“Sakura hebat!!” seru Ino, Tenten, dan Hinata.
“Yah, memang hebat... Tapi, Sakura-chan... Bola yang tadi kau tendang mana?” tanya Naruto.
“Oh, tadi ‘kan bolanya menembus jaring gawang. Terus, sepertinya masih terus terbang ke arah sana deh...” jawab Sakura.
“Eeeh?! Itu ‘kan bola hadiah dari Gaara!”
“Udah, udah... Cuma bola doang... Nggak usah dipikirin!” ucap Shikamaru.
“Yang kalah traktir yang menang ya!!” seru Kiba.
“Ya, apa boleh buat deh...” ucap Shino dengan pasrah.
Sementara mereka semua bersenang-senang merayakan kemenangan tim Biru, bola yang tadi ditendang Sakura masih melaju lurus dengan cepat. Bola itu melesat keluar dari Konohagakure, melewati hutan rimba, lautan biru, tebing curam, pegunungan, padang pasir, hingga tiba di Sunagakure dan mendarat tepat di kepala sang Kazekage.
*BLETAK*
“Aw...” rintih Gaara setelah kena bola itu.
“Kenapa Gaara?” tanya Temari.
“Kepalaku benjol kena bola ini, kak...” jawab Gaara sambil menunjuk ke arah bola yang tadi membentur kepalanya.
“Aduuuh...! Adekku tersayang ini kepalanya benjol ya...? Kakak ambil obat dulu ya...” ucap Temari sambil meninggalkan Gaara.
Setelah Temari pergi, Gaara kembali mengamati bola yang tadi membuat kepalanya benjol.
“Lho? Bukannya ini bola yang kukasih ke Naruto ya? Tapi, kenapa bisa nyasar kesini ya...?” batin Gaara.
Ayo kita kembali ke Konoha... Naruto mengantar Sakura pulang setelah acara traktiran (cieeeh...). Selama perjalanan, mereka berdua mengobrol-ngobrol.
“Lain kali, kita cari game lain yuk!” ajak Sakura.
“Boleh aja... Tapi, ada 1 syarat!” ucap Naruto.
“Apa?”
“Sakura-chan nggak usah ikut main ya... Nanti, bolanya hilang lagi...”
*BLETAK*
Sakura meninju Naruto hingga mental jaaaaaaaauh sekali.
“Teganya kau, Sakura-chaaaaaaaan~~~!!” seru Naruto.
~Tamat~
Wkwkwkwk....